Cerpen.1


Venya Kok Di dalam Toples?


Semua itu bermula saat diriku, yang bisa dikatakan adalah seorang mahkluk kecil seperti peri , terduduk didasar toples. 

Saat aku membuka mataku , dan memandang di sekitarku , aku sedikit bingung dengan apa yang ku lihat , Karena semuanya berwarna putih. Kepalaku mendongakkan untuk melihat bagian atas toples itu. Hatiku terasa meleleh saat melihat pita merah muda manis yang terikat disekitar tutup toples ku , pikirku setidaknya aku masih dapat melihat warna lain daripada hanya warna putih yang kosong.

Waktu berlalu mungkin untuk beberapa menit? Dan aku sudah merasa jenuh dengan kesendirian ini , saat aku hendak berbaring terlentang , entah bagaimana aku tak menyadari sesuatu dari awal , bahwa ada pensil dan selembar kertas dan penghapus , tidakkah itu sebuah kebahagiaan yang sederhana? Aku mulai bergumam dan bersenandung asal , dengan asyik menuangkan segala imajinasiku dalam selembar kertas itu.

Lama setelah keajaiban itu. Mataku berjalan-jalan melirik seluruh tempat itu, menyadari bahwa sekitarku mulai dipenuhi dengan kegelapan yang merongrong ruangan ini, seperti waktu yang tak dapat dihentikan. Sedangkan aku tak punya secercah penerang pun padaku, berteriak pun tak kan mengubah bahwa tidak ada yang akan mendengar.

Maka kelam lah terang dan aku tak bisa melihat apapun. Keheningan sangat berisik di telinga, hanya suara degupan kencang yang kudengar, menenangkan hati yang gundah, dan pikiran yang takut. Aku hanya bisa berbaring di dasar, tidur melingkar seperti udang yang lezat. Gelap, kapan ini berakhir? Pikiranku yang tidak tenang merongrong ketakutan ku, seolah berbisik bahwa hanya aku disini. Bibirku terkicap
Deru nafasku semakin cepat. Dadaku mulai terasa sakit. Hanya hangat.. atau sesak yang kurasakan lama kelamaan. Jantungku terkesiap, tetesan dingin membasahi pipiku saat mataku terpejam. 

0 Comments:

Posting Komentar